Kamis, 18 Maret 2010

Unta Baktrianbinatang berkuku belah Asia timur




Klasifikasi ilmiah
  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Kelas: Mamalia
  • Ordo: Artiodactyla
  • Famili: Camelidae
  • Genus: Camelus
  • Spesies: C. bactrianus

Unta Baktrian (Camelus bactrianus) adalah binatang berkuku belah yang asli dari stepa-stepa di Asia timur. Unta Baktrian mempunyai dua punuk pada punggungnya, berbeda dengan Unta dromedarius, yang juga dikenal sebagai Unta Arab, yang hanya berpunuk satu.

Hampir semua Unta Baktrian yang diperkirakan berjumlah 1,4 juta ekor sekarang ini diternakkan, tetapi pada Oktober 2002 diperkirakan 950 ekor tetap hidup liar di Tiongkok barat laut dan Mongolia dimasukkan dalam daftar spesies terancam kritis.

Unta Baktrian tingginya lebih dari 2 meter pada punuknya dengan berat sekitar 725 kg. Mereka tergolong herbivora, memakan rumput, daun-daunan, dan sereal, mampu minum hingga 120 liter air sekaligus. Mulutnya sangat kuat, memungkinkan mereka memakan tanaman-tanaman gurun yang berduri.

Daya adaptasi mereka sangat baik untuk melindungi dirinya dari panas padang gurun dan pasir, dengan telapak kaki yang lebar dan berlapis serta lapisan-lapisan kulit yang tebal di lututnya serta dadanya, lubang hidung yang dapat membuka dan menutup, telinga yang penuh dengan rambut-rambut pelindung, serta alis mata yang tebal dengan dua baris bulu mata yang panjang. Bulu yang tebal dan wol lapisan dalamnya membuat binatang ini tetap hangat di malam-malam padang gurun yang dingin juga melapisinya terhadap panas di siang hari.

Unta Dromedarius (Camelus dromedarius) adalah satu-satunya unta lain yang bertahan, yang aslinya dari Gurun Sahara, tetapi kini telah lenyap di alam liarnya. Dibandingkan dengan Dromedarius, Unta Baktrian lebih kekar dan tangguh serta mampu bertahan di panas padang gurun yang membakar di Iran utara hingga musim dingin yang membeku di Tibet . Dromedarius lebih tinggi dan lebih cepat bergeraknya. Pengendara dapat membuatnya berjalan dengan kecepatan antara 13-16 km per jam selama berjam-jam. Seekor Unta Baktrian yang membawa beban dapat berjalan dengan kecepatan sekitar 4 km per jam.

Ada bukti-bukti bahwa Unta Baktrian dapat dibagi ke dalam sejumlah sub-spesies. Khususnya telah ditemukan sebuah populasi Unta Baktrian liar yang hidup di suatu bagian dari wilayah Gashun Gobi dari Gurun Gobi. Populasi ini berbeda dengan kelompok yang telah dijinakkan baik dalam susunan genetikanya maupun perilakunya. Namun, signifikansi perbedaan itu elum terlihat.

Kemungkinan ada tiga wilayah dalam susunan genetika yang sangat berbeda dari unta-unta yang telah dijinakkan. Perbedaan kode genetika dasarnya hingga 3%. Namun, karena sedikitnya unta-unta Baktrian liar, tidak jelas bagaimana kepelbagaian genetia alamiahnya di kalangan populasi unta ini.

Sebuah perbedaan luar biasa lainnya adalah kemampuan unta-unta liar ini untuk meminum air asin, meskipun tidak jelas bagaimana unta ini dapat menyerap air yang bermanfaat dari air asin ini. Unta-unta yang telahd dijinakkan tidak mencoba meminum air asin, meskipun alasannya tidak jelas.

0 komentar:

Posting Komentar